Halo semuanya, Kembali lagi dengan aku Khotimah mahasiswa semester 3 ilmu komunikasi di Universitas Mpu Tantular. Kali ini saya akan membahas kembali tentang IMC bersama dosen pengampu Ibu Serepina Tiur maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom.,C.AC., C.PS., C.STM. Akan banyak wawasan atau cerita mengenai IMC di blog ini dan kali ini aku akan membahas tentang Perbedaan IMC Klasik dan IMC Saat Ini. Jadi, Stay Tune di blog aku ya!
Perbedaan Antara IMC klasik dengan IMC Saat Ini
IMC (Integrated Marketing Communication) klasik berfokus pada penggunaan media tradisional seperti televisi, radio, dan cetak untuk menyampaikan pesan yang konsisten dan terkoordinasi kepada audiens. Sementara itu, IMC saat ini lebih mengutamakan pendekatan digital dan omnichannel, memanfaatkan media sosial, konten online, email marketing, dan analitik data untuk menciptakan komunikasi yang lebih personal, interaktif, dan dapat diukur secara real-time.
Konsep SOSTAC
1. Situation (Analisis Situasi)
Langkah pertama dalam kerangka SOSTAC adalah melakukan Analisis Situasi, yang melibatkan penilaian keadaan bisnis saat ini, lingkungan pasarnya, dan faktor internal dan eksternal yang mungkin mempengaruhi kinerjanya. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai alat analisis seperti analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), analisis PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental), dan analisis pesaing. Memahami situasi saat ini memungkinkan bisnis mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan memanfaatkan peluang pertumbuhan.
2. Objectives (Tujuan)
Setelah menganalisis situasi, langkah selanjutnya adalah menetapkan Tujuan yang jelas dan terukur. Tujuan-tujuan ini harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut realistis, fokus, dan sensitif terhadap waktu. Sasaran harus selaras dengan sasaran bisnis secara keseluruhan dan dapat mencakup peningkatan kesadaran merek, mendorong penjualan, atau meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Strategic (Strategi)
Strategi melibatkan perumusan pendekatan keseluruhan yang akan digunakan bisnis untuk mencapai tujuannya. Ini memberikan peta jalan dan pedoman untuk pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, dan penentuan prioritas upaya pemasaran. Strategi dapat dipusatkan pada berbagai aspek pemasaran seperti segmentasi, penargetan, positioning, dan diferensiasi. Strategi yang terdefinisi dengan baik sangat penting untuk memastikan bahwa upaya pemasaran koheren dan selaras dengan tujuan bisnis.
4. Tactic (Taktik)
Taktik mengacu pada aktivitas dan alat pemasaran spesifik yang akan digunakan bisnis untuk menjalankan strateginya. Ini dapat mencakup periklanan, hubungan masyarakat, pemasaran konten, media sosial, optimasi mesin pencari, pemasaran email, dan banyak lagi. Taktik harus dipilih berdasarkan efektivitas dan relevansinya dengan target audiens dan tujuan spesifik yang ingin dicapai bisnis.
5. Action (Tindakan)
Tindakan merupakan langkah konkrit yang perlu diambil untuk menerapkan taktik yang dipilih secara efektif. Tahap ini melibatkan pembuatan rencana tindakan terperinci yang menguraikan tugas, tanggung jawab, sumber daya, dan jadwal spesifik yang diperlukan untuk melaksanakan setiap taktik. Tindakan harus dipantau secara ketat dan disesuaikan seperlunya untuk memastikan bahwa tindakan tersebut berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran.
6. Control (Kontrol)
Tahap terakhir dalam kerangka SOSTAC adalah Pengendalian, yang melibatkan pemantauan dan pengukuran kinerja upaya pemasaran terhadap tujuan yang ditetapkan. Hal ini dapat dilakukan melalui indikator kinerja utama (KPI), metrik, dan alat analisis. Dengan meninjau dan mengevaluasi efektivitas aktivitas pemasaran secara berkala, bisnis dapat mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan, dan membuat keputusan berdasarkan data untuk mengoptimalkan kinerja pemasaran mereka.
Konsep Push, Pull dan Pass
1. Push
Pull Marketing ini ditujukan dengan maksud untuk menarik target audiens ke layanan atau produk Anda melalui cara tertentu. Pull, atau menarik, menjadi kata kerja yang dapat diaktifkan dengan menerapkan konsep visibilitas serta brand awareness.
2. Pull
Push marketing adalah mempromosikan sebuah produk atau layanan secara langsung, bisa dengan menargetkan pelanggan baru yang belum mengenal bisnis Anda, namun kemungkinan membeli produknya besar.
3. Pass
Pash Marketing ini digunakan untuk menyelaraskan upaya antara produsen dan distributor untuk mencapai sinergi, terutama efektif dalam kampanye yang memerlukan dukungan bersama dan pemanfaatan sumber daya secara optimal.
Target Market & Media IMC
Memahami target market audiances mu secara mendetail adalah hal yang sangat penting. Untuk temukan audiens spesifik, lakukan segmentasi pasar untuk mengelompokkan konsumen. Pengelompokkan bisa dilakukan berdasarkan karakteristik seperti usia, lokasi, minat, dan perilaku belanja.
Media IMC adalah saluran komunikasi yang digunakan untuk mencapai target market. Berbagai media IMC yang digunakan termasuk media sosial, email, aplikasi mobile, dan lain-lain.
Sekian blog dari saya. Jangan lupa bersyukur untuk hari ini, see you on the next blog teman-teman.
Referensi:
1. https://gritist.com/marketing-frameworks/sostac-situation-objectives-strategy-tactics-actions-control/
2. https://www.dreambox.id/blog/digital-marketing/pull-marketing-kombinasi-jitu-untuk-promosi-bisnis/
3. https://dibimbing.id/blog/detail/imc-pengertian-tujuan-contoh-dan-cara-menerapkannya
Referensi Gambar:
1. https://images.app.goo.gl/ANpBhSN12HRzM3DA9